Kasus Oknum Paspampres

Hotman Paris Bongkar Trauma di Kepala Para Korban Penculikan Oknum Paspampres Praka RM, Sejak Lama

Pengacara kondang Hotman Paris membongkar trauma para korban penculikan oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, selain Imam Maskur.

Editor: Edi Nugroho
Suryamalang.com
Trauma para korban penculikan oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, selain Imam Maskur mulai terungkap 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pengacara kondang Hotman Paris membongkar trauma para korban penculikan oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, selain Imam Maskur.

Hotman menduga praktik oknum TNI dan Paspampres yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.

"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," pungkas Hotman.

Terungkap ketakutan para korban seperti Imam Masykur yang diperas oknum TNI, satu diantaranya oknum Paspampres Praka Riswandi Manik.

Baca juga: Cara Mencek Data Siswa Penerima Pencairan Bansos Terbaru PIP 2023, Pelajar Terima Dana Rp1 Juta

Baca juga: Isi Kritikan Nasdem terhadap KPK yang Akan Panggil Cak Imin Ketua Umum PKB, Otomatis Ditunggangi

Para korban ini menelepon Hotman Paris Hutapea settelah sang pengacara kondang ini membuat pengumuman di akun Instagramnya, bagi siapa saja yang merasa menjadi korban oknum TNI untuk melapor padanya.

Tak ayal, banyak sekali telepon yang masuk ke Hotman Paris, bahkan ada yang langsung menemuinya.

Hanya saja, karena ketakutan, para korban ini tidak berani mengungkapkan identitasnya kepada Hotman Paris.

"Saya sudah posting di Instagram saya, para korban-korban agar datang juga. Tapi, ya, semuanya pada takut," kata Hotman di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (5/9/2023).

"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong, 'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan," ungkap Hotman lagi.

Untuk diketahui, Imam merupakan korban penculikan, pemerasaan, dan penganiayaan oleh tiga anggota TNI.

Korban dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

"Katanya ini oknum sudah, apa, sudah melakukan... apa, banyak toko-toko begitu. Kalau enggak, enggak dikasih duit, digituin, gitu lho," tutur Hotman yang menyampaikan pengakuan orang tak dikenal tersebut.

Baca juga: Alasan Kuat Dian Akan Ganti Nama Anak Pasca Tertukar di RS Sentosa Bogor, Dirawat Orang Lain Setahun

Namun, dari kebanyakan korban yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan.

"Tapi, pada enggak berani. Mungkin masih ada pelaku lain," ucap Hotman.

Kemudian, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan orang tak dikenal ini benar-benar terjadi.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved