Berita Tanahlaut

Taman Pendidikan Qur'an di Bumijaya Kabupaten Tanah Laut Dapat Bantuan dari Lembaga Manajemen Infaq

Berkolaborasi dengan Rumah Syami Qur'an Robbany, LMI membagikan puluhan Al-Qur'an untuk para santri di TPQ Hidayatussyibyan, Pelaihari, Tala, Kalsel.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
HUMAS LEMBAGA MANAJMEN INFAQ UNTUK BPOST
Suasana belajar di TPQ Hidayatussyibyan di Desa Bumijaya, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Keterbatasan sarana prasarana pada Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) Hidayatussyibyan di Desa Bumijaya, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menjadi perhatian Lembaga Manajemen Infaq (LMI).

Berkolaborasi dengan Rumah Syami Qur'an Robbany, LMI membagikan puluhan Al-Qur'an untuk para santri di TPQ Hidayatussyibyan, Pelaihari, pada Kamis Jumat (19/10/2023).

Kepala Perwakilan LMI Kalsel, Nur Rohman, Jumat (20/10), mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan bentuk dukungan untuk meningkatkan generasi emas pencinta Qur'an.

Baca juga: Petani Kurau Kabupaten Tanah Laut Jaga Alat Berat Selama Pengerjaan Penutupan Sungai Buatan

Baca juga: Sakit Hati Diduakan, Lelaki di Kabupaten Tapin Ini Sebar Foto Bugil Pacar di Whatsapp

Sedangkan LMI merupakan lembaga amil zakat berskala nasional yang bertugas menghimpun dana infak, zakat, wakaf, dan kemanusiaan untuk disalurkan, didistribusikan dan diberdayakan kepada yang memerlukan.

Banyak santri setempat, lanjutnya, membutuhkan Al-Qur'an untuk belajar.

Di sisi lain, orangtua mereka belum bisa membelikan karena kemampuan ekonomi yang menurun.

Baca juga: Pemilihan Seorang Raja

Baca juga: Jangan Terbuai Janji

"Musim kemarau saat ini banyak gagal panen, sedangkan orangtua mereka mayoritas petani. Bahkan untuk membayar SPP pun terasa berat bagi mereka,” sebut Rohman. 

Terletak jauh dari pusat kota, kondisi TPQ Hidayatussyibyan Pelaihari masih kurang cukup untuk tempat pembelajaran Al-Qur'an.

Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi para santri untuk belajar.

Baca juga: Gagasan Perubahan Anies-Cak Imin Vs Indonesia Unggul dari Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Baca juga: Cawapres Prabowo Mengerucut ke Dua Nama, Gibran Tak Urus Dokumen Apapun untuk Ikut Pilpres 2024

Hingga kini, jumlah santri mencapai 92 orang, terdiri atas jenjang TK-SMP, mulai dari pembelajaran iqra hingga Al-Qur'an. 

“Sebenarnya kondisi di sini masih kurang terkoodinasi baik karena belum adanya dukungan secara moral maupun spritual. Jadi, semua kami kerjakan secara mandiri dan swadaya beberapa masyarakat,” ucap Waqi’,  ustaz TPQ Hidayatussyibyan.

Pihaknya sangat brsyukur mendapat bantuan ini.

Baca juga: Petugas Polair dan BPBD Banjarmasin Lakukan Pemeriksaan Mengenai Bocah Diduga Tenggelam

Baca juga: Lakukan Penyelidikan Pasutri Beri Bayi ke Pedagang Kue di Martapura, Polres Banjar Periksa CCTV

Santrinya pun sangat senang dan kian semangat belajar. 

Harapan lainnya, mendapat relawan yang bersedia mengajar di TPQ Hidayatussyibyan.

Terpisah, Kepala Desa Bumijaya Mulyono, mengatakan, keberadaan TPQ Hidayatussyibyan sangat bermanfaat bagi warga.

Baca juga: Jumlah Biaya untuk 15 Orang Guru yang akan Belajar ke Inggris 15 Orang Bersama Wakil Wali Kota

Baca juga: Rentetan Perjalanan Wali Kota Banjarmasin ke Luar Negeri di 2023, Terakhir Diagendakan ke Inggris

Baca juga: Alasan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Berganti dari Mobil Toyota Fortuner ke Alphard, Pertama Kali

Selain belajar baca Al-Qur'an, lembaga pendidikan berbasis keagamaan itu juga membina akhlak. Termasuk, mendidik moral anak-anak.

(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved