Warga Tebingsiring Tutup Jalan Kebun PTP

Puluhan Tahun Lewati Jalan Compang-camping, Ini Kegundahan Warga Tebingsiring Tanahlaut Kalsel

Melintasi badan jalan compang-camping dirasakan warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), sejak puluhan tahun silam.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BPOST GROUP/ROY
WARGA Tebingsiring melakukan aksi menutup jalan kebun PTPN di batas Desa setempat, Rabu (29_5) pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Melintasi badan jalan compang-camping dirasakan warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), sejak puluhan tahun silam.

Hingga sekarang kondisi tersebut tak kunjung berubah. Itu sebabnya Warga setempat meminta manajemen PTPN IV Regional V Kalimantan serta Kementerian BUMN segera melepaskan lahan HGU (jalan kebun) sawit sepanjang 4,7 kilometer agar dapat diperbaiki (diaspal) Pemkab Tala.

Itu sebabnya Rabu (29/5/2024) pagi mereka ngeluruk ke jalan kebun PTP di batas desa setempat, melakukan aksi menutup jalan kebun PTP. Ini sebagai wujud kegundahan dan puncak kejengahan mereka karena menilai begitu lambannya proses pelepasan jalan kebun itu.

"Kan sudah sejak tahun 2012 usulan pelepasan disampaikan. Tapi sampai sekarang tak selesai juga," ucap Gazali Rahman, warga RT 01 Dusun 01 Tebingsiring.

Baca juga: Banjir di Kalteng Rendam 31 Fasilitas Umum, Mulai Tempat Ibadah hingga Gedung Pemerintah

Baca juga: Pimpin Pengecekan Senjata Api Anggota, Waka Polres Kotabaru Temukan Senpi Tak Terawat

Ia mengatakan saat hujan badan jalan kebun tersebut cukup sulit dilintasi karena becek dan lengket. Bahkan di beberapa tempat menjadi berlumpur

Dikatakannya ada sekitar 4,7 kilometer yang cukup sulit dilewati saat penghujan. Terjatuh dari kendaraan bermotor pun telah sering dialami warga, termasuk kalangan pelajar yang bersekolah ke ibu kota kabupaten.

Sejak kapan kondisi seperti itu terjadi? "Sudah lama sekali. Saya saja yang pendatang di Tebingsiring sudah 25 tahun. Kalau warga asli ya mungkin sudah sejak 30-an tahun merasakannya," papar Gazali.

Saat kemarau, lanjutnya, jalan tersebut berubah menjadi berdebu. Namun masih mendingan apabila dibandingkan saat musim penghujan.

Selain itu, sepanjang jalan juga gelap karena tidak ada penerangan jalan umum.

Itu sebabnya dirinya dan seluruh warga Tebingsiring sangat mengharapkan agar pelepasan jalan kebun itu segera diselesaikan agar Pemkab Tala bisa memperbaiki.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved