Haul ke 21 Guru Sekumpul
Kode Keras Habib Jafar Bakal Hadiri Haul ke-21 Guru Sekumpul, Doain Suatu Hari Gue Jadi Ayah
Kode keras Husein Hadar Jafar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Jafar bakal hadiri Haul ke-21 Guru Sekumpul.
Ringkasan Berita:
- Habib Husein Hadar Jafar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Jafar bakal hadiri Haul ke-21 Guru Sekumpul
- Kode bakal hadir sesuai cuitan di akun IG husein_hadar
- Pada haul Haul ke-20 Guru Sekumpul 2025 digelar di Kota Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Minggu (5/1/2024), Habib Jafar juga hadir.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kode keras Husein Hadar Jafar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Jafar bakal hadiri Haul ke-21 Guru Sekumpul terungkap.
Melalui akun media sosial IG husein-hadar, habid Jafar bakal kembali hadir di acara haul.
Diketahui Husein Hadar Jafar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Jafarjuga hadiri di acara Haul ke-20 Guru Sekumpul 2025 yang digelar di Kota Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Minggu (5/1/2024).
Kini jelang haul ke-21 Guru Sekumpul, Habib Jafar tampak sudah tak sabar kembali ke Kalimantan Selatan.
"Nanti ya, Desember insyaAllah kita ke Haul Abah Guru Sekumpul. Agar Desember, “Ber”-nya jadi “Berkah”. Seperti saat Haul yg lalu ini, pas Januari. Meski belum setahun, tapi Januari lalu “Ri”-nya ternyata “Rindu”.
Doain suatu hari gue jadi Ayah.
Begitulah cuitan singkat Habib Jafar di postingannya dengan video yang sama memeluk anak kecil di Sekumpul.
Baca juga: Pertamax Masih Langka di SPBU , Pengendara di HSS Kuras Pertalite dari Tangki
Baca juga: Dinas LH Klaim Kurangi Sampah, Pondok Pilah Sungaiandai Banjarmasin Tangani 600 Kilogram Per Hari
Pada Januari 2025 lalu, dalam unggahan instagramnya, Habib Jafar sangat mengagumi sambutan acara haul KH Zaini Ghani atau Guru Sekumpul.
Habib Jafar menyebutkan bahwa perjalanan dari Bandara di Banjarbaru menuju Martapura dipenuhi masyarakat yang berbagi jasa, makanan dan minuman gratis di sepanjang pinggir jalan.
"Semacet macetnya, banyak orang di kiri kanan membagi makanan dan minuman bagi siapa saja Masya Allah," ucap Habib Jafar melalui unggahan story instagramnya.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Bimas Islam Kementerian Agama RI, maka jadwal peringatan Haul Guru Sekumpul 2025 pada 5 Rajab 1447 Hijriah bertepatan dengan hari Jumat tanggal 26 Desember 2025.
Namun belum didapat kepastian kapan acara puncak haul digelar. Umumnya pada hari Minggu dipusatkan di Mushola Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Lazismu Jateng Bawa Produk UMKM di Pameran Lazismu Banjarbaru, Begini Wujudnya
Habib Husein Ja’far Al Hadar atau yang lebih akrab disapa Habib Ja’far sudah lama mengenal sosok Guru Sekumpul.
Buktinya, Habib Ja’far menyimpan rapi foto-foto Guru Sekumpul di rumahnya sendiri.
Hal ini diketahui berdasarkan penelusuran Banjarmasinpost.co.id, Minggu (14/1/2024) pada konten video YouTube AH milik Atta Halilintar.
Dalam kesempatan itu, suami Aurel Hermansyah sedang menggerebek rumah Habib Ja’far.
Betapa terkejutnya ayah Ameena ketika mendapati ruang buku di rumah Habib Ja’far.
Ruang buku habib sangat luas dan berisi belasan ribu buku.
Mulai dari buku agama filsafat hingga politik.
Menariknya, di dalam ruangan buku tersebut juga terpajang beberapa foto ulama di Indonesia.
Salah satunya adalah foto ulama besar asal Kalimantan Selatan Abah Guru Sekumpul yang bernama asli KH Muhammad Zaini Ghani.
Terlihat, ada dua foto Guru Sekumpul yang dipajang di dinding ruangan buku Habib Ja’far.
Foto Guru Sekumpul berbusana putih, sorban putih dan berselendang sorban hijau.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 12 SMA/MA Hal 83-84 Kurikulum Merdeka, Activity 3 Yes or No
Berikutnya, foto Guru Sekumpul mengenakan pakaian berwarna putih, sorban putih terikat di kepala, membawa sorban hijau di tangan dan berblezer cokelat.
Foto-foto Guru Sekumpul disusun berjejeran dengan para ulama tepatnya di samping foto Habib Luthfi bin Yahya.
Profil KH Muhammad Zaini Abdul Ghani
Melansir laman laduni, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul merupakan putra dari pasangan Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.
Saat dilahirkan, Abah Guru Sekumpul diberi nama Qusyairi, namun karena sering sakit kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Zaini Abdul Ghani.
Abah Guru Sekumpul adalah keturunan ke-8 dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari, ulama besar Banjar, Kalimantan Selatan.
Berikut silsilah keluarganya: Muhammad Zaini adalah putra dari Abdul Ghani, cucu dari Abdul Manaf, buyut dari Muhammad Seman, cicit dari Muhammad Sa’ad, canggah dari Abdullah, buyut dari Mufti Muhammad Khalid, cicit dari al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin, dan canggah dari Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.
Baca juga: Bantu Warga Urus Izin Air Tanah, Pemprov Kalsel Hadirkan Layanan Jemput Bola
Perjalanan Hidup Abah Guru Sekumpul
Ketika masih kecil, Abah Guru Sekumpul berada di lingkungan yang penuh kasih sayang oleh keluarganya.
Beliau diajarkan tentang kedisiplinan dalam pendidikan tauhid, akhlak, dan membaca Al-Quran.
Abah Guru Sekumpul juga mendapat bimbingan dari pamannya, Syekh Seman Mulia yang peduli pada pendidikannya.
Ia didorong oleh pamannya untuk belajar dari tokoh-tokoh Islam terkanal seperti al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang ahli dalam bidang hadis dan tafsir.
Mengutip laman kompas, setelah menjalani perjalanan belajar agama dan pendidikan lainnya, Abah Guru Sekumpul diberi amanah untuk mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan.
Beliau direkomendasikan oleh K.H. Abdul Qadir Hasan, K.H. Sya’rani Arif, dan K.H. Salim Ma’ruf, membawa Abah Guru Sekumpul menjadi pengajar di pondok pesantren tersebut.
Beberapa tahun kemudian, Abah Guru Sekumpul memutuskan untuk berhenti dan memulai kegiatan dakwah dengan membuka pengajian di rumahnya di Keraton Martapura, Kalimantan Selatan.
Awalnya, pengajian ini diselenggarakan untuk mendukung pembelajaran para santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan, dengan fokus pada pengulangan kitab-kitab Ilmu Alat seperti Nahwu dan Saraf.
Baca juga: MKD DPR Jatuhkan Sanksi Kepada Ahmad Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio
Namun, seiring berjalannya waktu, jemaah yang menghadiri pengajian semakin beragam, tidak hanya dari kalangan santri, melainkan juga masyarakat umum.
Pengajian pun berkembang pesat dengan penambahan kitab-kitab yang lebih bervariasi, meliputi fikih, tasawuf, tafsir, dan hadis.
Pada saat itu, Abah Guru Sekumpul juga memulai penyebaran Maulid al-Habsyi atau Simthud Durar karya al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi.
Selain itu, pengajiannya semakin memperkaya diri dengan menyelipkan lantunan syair atau kasidah yang memuji Nabi Muhammad.
Mengingat pengajian di Keraton Martapura sudah tidak dapat menampung lagi jumlah jemaah yang datang, Abah Guru Sekumpul mengambil inisiatif untuk beralih ke lokasi pengajian yang baru.
Tepatnya, sekitar tahun 1980-an, Abah Guru Sekumpul memilih wilayah Sungai Kacang sebagai tempat rumah dan pengajian barunya.
Komplek rumah Abah Guru Sekumpul yang baru ini diberi nama "Komplek Ar-Raudhah," yang terinspirasi dari nama Ar-Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.
Baca juga: Lima ASN di HSS Kalsel Ini Kepergok Keluyuran Tanpa Surat Saat Jam Dinas
KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul atau Haji Ijai meninggal dunia pada 10 Agustus 2005 di usia 63 tahun.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Abah Guru Sekumpul dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena sakit ginjal.
Makam Abah Guru Sekumpul berada di kompleks pemakaman keluarga dekat dengan Musala Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura Kalimantan Selatan.
Musala Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura Kalimantan Selatan juga menjadi pusat kegiatan Haul Abah Guru Sekumpul yang diperingati setiap tahunnya dengan selalu dihadiri jutaan jemaah.
(banjarmasinpost.co.id)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.