Berita Banjarmasin

Vaksinasi Pencegahan Kanker Mulut Rahim Masih 77 Persen, Sejumlah Daerah Jadi Atensi Dinkes Kalsel

Program imunisasi anak belum mencapai target, sementara Banjarmasin masuk daftar daerah dengan capaian rendah untuk vaksin Campak-Rubella dan HPV.

Banjarmasinpost.co.id/MUHAMMAD SAIFUL RIKI
Ketua Tim Dokter Anak Kalsel untuk vaksin dengue, Prof dr Edi Hartoyo didampingi Kepala Dinkes Kalsel, Diauddin, menjelaskan rencana program vaksinasi DBD pelajar, Kamis (20/11/2025). 

 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ancaman wabah yang seharusnya bisa ditekan sejak dini masih membayangi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Program imunisasi anak belum mencapai target, sementara Banjarmasin bahkan masuk daftar daerah dengan capaian rendah untuk vaksin Campak-Rubella dan HPV.

Vaksin HPV adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus Human Papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan beberapa jenis kanker seperti kanker serviks, vagina, vulva, penis, anus, serta kanker kepala dan leher.

Melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), vaksin HPV, hingga pemantauan vaksin dengue (DBD), Pemprov Kalsel menargetkan cakupan imunisasi yang lebih merata di seluruh kabupaten/kota.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan, BIAS tahun ini kembali menyasar imunisasi Campak, Rubella, Difteri, Tetanus, serta vaksin kanker leher rahim untuk siswi sekolah dasar.

“Program ini penting untuk memastikan anak-anak mendapat perlindungan kesehatan jangka panjang. Semuanya dilakukan sesuai standar nasional,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Hingga 18 November, capaian imunisasi Campak dan Rubella untuk kelas 1 SD sederajat tercatat 81,57 persen dari target 90 persen.

Namun, beberapa daerah masih tertinggal jauh dari target. Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Utara merupakan wilayah dengan cakupan terendah, masing-masing sekitar 67 persen dan 61 persen. Sementara Banjarmasin berada pada kisaran 74 persen, masih di bawah standar provinsi.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Banjarmasin Ditangkap di HST, Penganiayaan Diawali Pesta Miras

Baca juga: Polresta Banjarmasin Tangkap Pemuda Pemeras Anak, Pelaku Ancam Sebar Foto Syur Korban 

Menurut Diauddin, tantangan di lapangan bervariasi. Ada daerah yang terkendala siswa tidak hadir saat pelaksanaan, ada pula orangtua yang belum memahami pentingnya imunisasi.

“Kita terus melakukan pendekatan ke sekolah dan orangtua agar cakupan bisa dikejar,” katanya.

Vaksin HPV untuk pencegahan kanker leher rahim, yang diberikan kepada siswi kelas 5 SD, juga belum mencapai target 90 persen. Capaian provinsi baru berada di angka 77,26 persen. 

Sejumlah kabupaten/kota masih berada di bawah 80 persen, termasuk Banjar, Hulu Sungai Utara, Banjarmasin, Balangan, dan Tapin.

“Padahal vaksin HPV yang kita gunakan ini sudah tersertifikasi halal dan aman. Edukasi publik masih perlu diperkuat agar penerimaan lebih baik,” ucap Diauddin.

Selain imunisasi rutin sekolah, pemerintah pusat menunjuk Banjarmasin sebagai salah satu lokasi Studi Fase 4 vaksin DBD.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved