Tajuk

Belajar Legowo

NU harus dikembalikan kepada tujuan awal didirikannya organisasi tersebut.

Editor: Ratino Taufik
Tribunnews.com
GUS YAHYA PEMAKZULAN - Silaturahmi para kiai dan alim ulama di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - KISRUH di tubuh oganisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdatul Ulama (NU) seolah tak berkesudahan. Terakhir, muncul desakan agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatannya.

Desakan ini dipincu kontroversi kehadiran akademisi Amerika Serikat, Peter Berkowitz, yang dikenal pro-zionis sebagai salah satu pemateri dalam enam sesi perkuliahan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) PBNU.

Kehadiran Peter Berkowitz dalam sesi acara tersebut dianggap kalangan NU seolah bertentangan dengan sikap tegas NU yang selama ini konsisten menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Kehadiran narasumber pro-zionis dinilai bertentangan dengan prinsip NU.

Demonstrasi mahasiswa pecah di Kampus UI Depok, Senin (25/8/2025), mengecam kehadiran Berkowitz karena dianggap bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan sikap Indonesia mengenai Palestina.

Rapat Harian Syuriyah PBNU kemudian mengeluarkan risalah rapat yang meminta Yahya mengundurkan diri dalam waktu tiga hari sejak keputusan itu diterbitkan, Kamis (20/11/2025). Risalah tersebut ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Baca juga: Syuriyah PBNU Pecat Charles Holland , Ketum Selamat dari Pemakzulan

Syuriah PBNU menilai kegiatan AKN yang menghadirkan narasumber pro-zionis melanggar peraturan organisasi dan mencemarkan nama baik PBNU. Jika Gus Yahya tidak mundur sesuai batas waktu, Syuriah PBNU menyatakan siap memberhentikannya dari kursi ketua umum.

Di tengah desakan dirinya untuk mundur KH Yahya Cholil Staquf kekeh mempertahankan jabatannya. Yahya beralasan menolak mundur karena mendapat mandat dari peserta muktamar untuk memimpin PBNU sebagai ketua tanfidziyah selama 5 tahun sejak Muktamar NU ke-34 pada 2021 di Provinsi Lampung.

Kisruh di tubuh NU sebaiknya disudahi. Karena, sebagai sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia kehadiran NU sangatlah dibutuhkan umat. NU yang pada tahun 2019 tercatat memiliki anggota sebanyak 108 juta orang tentunya sangat berpengaruh terhadap suasana keagamaan di Indonesia.

NU harus dikembalikan kepada tujuan awal didirikannya organisasi tersebut. Saat resmi berdiri 31 Januari 1926, NU didirikan dengan tujuan agar organisasi ini bisa membimbing umat dalam menjalankan agama Islam, mempertahankan ajaran empat mazhab, dan mengamalkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).

Ketika muncul persoalan-persolan seperti saat ini, memang sebaiknya semua pihak harus membicarakannya dengan kepala dingin. Demi menjaga suasana kondusif organisasi, ada baiknya Yahya belajar legowo mengundurkan diri dan membantu memfasilitasi menggelar muktamar untuk memilih pengganti.

Atau, bisa juga pihak-pihak yang berseberangan dengannya memilih berlega hati memberikan waktu kepada Yahya untuk menyelesaikan masa tugasnya memimpin NU. Semua pihak harus mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi. Jangan sampai, NU kemudian disusupi pihak-pihak yang ingin organisasi ini hancur. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Iyyakana’budu

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved