Berita Viral

Siswa SMP Terancam Buta dan Lumpuh Gara-gara Dibully Sejak Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah

Seorang siswa SMP di Tangerang Selatan, Banten, terancam buta dan tubuhnya lumpuh sebagian akhir bullying yang dialami sejak MPLS

|
freepik
BULLYING - Ilustrasi anak korban bullying di sekolah. Terkini dialami siswa SMP di Tangerang Selatan, Banten. Dia terancam buta dan lumpuh. 

Ringkasan Berita:
  • MH (13), seorang siswa SMP Negeri di Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan di sebagian tubuh
  • Kondisi itu dampak dari perundungan atau bullying yang dilakukan senior dan rekan-rekannya sejak masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS)
  • Puncak kejadian pada Senin (20/10/2025). Saat itu, MH diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sekelasnya, hingga benjol di kepala
 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Meski telah banyak menimbulkan korban, bahkan hingga meninggal dunia, bullying atau perundungan di sekolah terus terjadi.

Baik secara diam-diam, sembunyi-sembunyi hingga saat kegiatan resmi seperti  masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Seperti dialami MH (13), seorang siswa SMP Negeri di Tangerang Selatan (Tangsel),  Provinsi Banten.

Baca juga: Pelaku Peledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta Dicap Korban Bullying, Kapolri : Motif Masih Diselidiki

Saat ini, MH terbaring lemah di ruang perawatan RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. 

Dia mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan di sebagian tubuhnya.

Mengutip kompas.com, Semua bermula dari dugaan bullying yang dia alami sejak masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS).

“Awal dari MPLS udah kena juga dia, ditabokin sampai tiga kali,” ujar Y, ibu korban, saat ditemui 
Kompas.com di Serpong, Tangerang Selatan, Senin (10/11/2025).

Y menceritakan, perlakuan tidak menyenangkan itu terus berlanjut bahkan ketika tahun ajaran sudah berjalan. 

“Sering ditusukin sama sedotan tangannya. Kalau lagi belajar, ditendang lengannya. Asal nulis ditendang, sama punggungnya itu dipukul,” sambungnya dengan mata berkaca-kaca. 

Puncak kejadian pada Senin (20/10/2025). 

Saat itu, MH diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sekelasnya, yang 
mrupakan teman sebangkunya, hingga mengalami benjolan di bagian kepala.

Tapi, korban tidak langsung mengadu kepada keluarga. 

Dia baru menceritakan kejadian itu sehari kemudian, karena takut melihat kondisi sang ibu yang baru keluar dari ruang ICU. 

Korban baru mengaku setelah didesak oleh ibunya yang heran melihat perubahan perilaku dan kondisi fisik sang anak. “Saya tanya lagi, ‘Abang kenapa?’ terus dia bilang, ‘tapi mama jangan kaget, jangan takut, jangan nyesek. Aku dijedotin sama temen aku’,” kata Y.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved