Kalsel Gelar Festival Hari Tari Sedunia, Seniman Sering Terkendala Administrasi

Abdurahman pun berharap terus ada perhatian dari pemerintah terhadap seniman seperti dukungan terhadap kegiatan. Hal ini karena seniman berperan dalam pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda.

"Selama ini untuk minta dukungan ke pemerintah kami terkendala urusan administrasi terkait prosedural. Semoga bisa lebih mudah urusannya," harapnya.

Dukungan juga diharapkan dari orangtua, terutama yang anak-anaknya berkesenian daerah seperti tari tradisional.

"Dalam setiap penampilan, kami perlu persiapan antara lain latihan, make-up dan kostum. Sementara sanggar tidak punya dana. Jadi dukunglah agar bisa terus berkegiatan," kata Abdurahman

Kasim, seniman teater di Kalsel, juga berharap seni tari tradisional bisa lebih ditingkatkan dan dikembangkan.

"Dunia teater juga ada keterkaitan dengan seni tari. Karena dalam beberapa pementasan ada pula penampilan tari sebagaimana teater tradisional mamanda," ungkapnya.

Selain tari tradisional Banjar, Kasim berharap generasi muda belajar tari daerah lain seantero Nusantara. Ini untuk memperkaya gerak.

Wan Ainun Jumeina, penari dari generasi muda, mengungkapkan dirinya terlahir dari keluarga seni. Ayah dan ibunya penari.

"Sejak usia empat tahun belajar menari. Usia lima tahun tampil menari," ujar mahasiswi Sendratasik Universitas Lambung Mangkurat semester akhir ini.

Kecintaannya pada seni tari tradisional membuatnya terampil menarikan minimal sepuluh jenis tarian.

"Saya ingin terus mengembangkan tari tradisional agar lebih lestari lagi dan harapan saya akan semakin banyak generasi muda yang lebih mencintai budaya lokal termasuk tarian, agar seni tari kita lebih dikenal luas," pungkasnya. (dea)