Berita Banjarmasin

ISPA Meningkat, Disdik Banjarmasin Imbau Siswa Pakai Masker

Angka Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Banjarmasin terus meningkat. hingga akhir Agustus, angka ISPA di Banjarmasin mencapai 5.257 kasus

Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
Papan monitor kualitas udara yang terpasang di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, angka Air Quality Monitoring System (AQMS) sudah pada level kuning untuk PM 2,5 alias tak sehat, sejak Rabu (30/8) hingga Kamis (31/8). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -  Angka Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Banjarmasin terus meningkat.

Bahkan, hingga akhir Agustus angka ISPA di Kota Banjarmasin mencapai 5.257 kasus. 

Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, M Ramadhan. 

Ia menyebut, jika ISPA terjadi karena polusi udara dan pengaruh cuaca buruk. Seperti kabut asap akibat kebakaran lahan.

Baca juga: Kabut Asap Kerap Selimuti Banjarbaru, Kasus ISPA Meningkat Dibanding Bulan Lalu

Baca juga: Kebakaran Lahan Picu Asap, Awal Agustus Ada 3 Kasus ISPA Dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin

Baca juga: Kabut Asap Makin Parah, Kasus ISPA di Kalsel Meningkat Dua Kali Lipat

Ia mengatakan sejak Juni hingga Agustus angka ISPA terus mengalami kenaikan. 

Sebut saja per Juni 2023 tercatat ada 3.769 kasus ISPA. Sedangkan ISPA di pada Juli naik drastis. Totalnya pun bertambah menjadi 4.351 kasus. 

"Untuk Agustus menjadi 5.257 kasus," katanya, Selasa (5/9/2023).

Ia mengatakan, ISPA ini diderita oleh bayi hingga lansia. 

Untuk mengantisipasi dampak asap yang semakin parah, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga mengeluarkan imbauan kepada orangtua siswa. 

Baik itu tingkat PAUD, SD, hingga SMP. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan kabut semakin pekat saat pagi dan sore hari.  

Ia mengimbau agar orangtua memakaikan anaknya dengan masker. Hal ini untuk menghindari adanya dampak serius dari kabut asap. 

Ia mengatakan tidak mengeluarkan edaran secara resmi. Namun, imbauan ini sudah disampaikan secara lisan melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). 

"Ini sifatnya imbauan. Karena kondisi bisa membaik atau memburuk makanya perlu adanya masker bagi siswa saat hendak ke sekolah atau pulang ke sekolah," katanya saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Selasa (5/9/2023).

Ia meminta agar para guru dan siswa selalu memakai masker saat berada di luar ruangan. Terutama saat kondisi udara sedang tidak sehat akibat asap.

Lalu, mengurangi kegiatan di luar sekolah apabila tidak terlalu penting dan menjaga kondisi ruang kelas agar sirkulasi udara lancar dan bagus. 

Kemudian, orang tua juga diimbau untuk memperhatikan kesehatan anak-anaknya setelah pulang sekolah, dan segera membawa ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.

"Pihak sekolah juga menjaga kondisi lingkungan dan sekitarnya agar waspada terhadap kebakaran dan menghindari pembakaran sampah," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Banjarmasin, Ikhsan Budiman menyatakan, sejauh ini pemko baru mengeluarkan imbauan pada sektor pendidikan.

Imbauan secara menyeluruh masih belum. Dijelaskannya, perlu ada evaluasi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Untuk kebijakan Work From Home (WFH), Ikhsan menyebut segala kemungkinan bisa terjadi. Apabila kondisi semakin memburuk.

Termasuk juga memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring di sekolah-sekolah.

"Segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi untuk sekarang masih bisa dikendalikan," bebernya.

Baca juga: Kasus ISPA di HST Capai 1.315 Kasus. Kecamatan Barabai Terbanyak Sejak Awal Agustus 2023

Ia menambahkan, status siaga Karhutla yang diusulkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin sudah dianggap sesuai.

"Sebagai daerah terdampak Banjarmasin juga perlu siaga terhadap karhutla. Tentunya jika status siaga ada anggaran khusus saat penetapan status siaga," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved