Berita HSS

Skrining Hepatitis B pada 2023 Terhadap Ibu Hamil, Dinkes HSS Sebut 45 dari 3.237 Orang Reaktif

Data di Dinkes HSS, dari tahun 2022 ada 54 kasus hepatitis B, sedangkan di 2023 Januari-Oktober, menjadi 45 kasus.

|
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
Freepik by user5356353/Tribun Jatim
Ilustrasi - Hepatitis B. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Kasus Hepatitis B di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), cenderung menurun.

Data di Dinkes HSS, dari tahun 2022 ada 54 kasus dan pada 2023 Januari-Oktober menjadi 45 kasus.

Jumlah kasus tersebut berdasarkan skrining yang dilakukan DInkes HSS terhadap 3.237 orang dengan sasaran ibu hamil 2.122 orang.

“Dari hasil itu, ada 45 orang reaktif dan 2.077 orang non reaktif,” rinci Sub Koordinator P2P Dinkes HSS, H Noryamin,  Senin (20/11/2023).

Diakui, untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan belum dilakukan skrining dan baru mau dilakukan penyusul adanya program pemberian vaksin oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Puluhan Guru Bahasa Inggris di Banjarmasin Bakal ke Cambridge Akhir Tahun, Belajar Selama 10 Hari

Disebutkan, kalangan paling rentan tertular, selain tenaga kesehatan dan analis saat bertugas adalah masyarakat yang tinggal di daera endemis Hipatitis B, penderita HIV, pengguna narkoba, tato dan kegiatan lain terkait kontak darah.

Dijelaskan, penyakit hepatitis B adalah penyakit pada organ hati yang disebabkan virus hepatitis B. Penyakit ini berbahaya jika tak diobati.

Bisa berkembang mejadi penyakit kronis dan membahayakan nyawa saat terjadi komplikasi serius. “Seperti sirosis atau gagal hati dan kanker hati,” jelas Noryamin.

Adapun penularannya, melalui kontak cairan tubuh, yaitu darah, air liur, keringat cairan vagina, sperma dan lainnya.

Cara penularan lainnya, juga bisa dari ibu ke janin melalui kehamilan, hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinveksi Hipatitis B.

Baca juga: Camat Karang Intan Harjunaidi Tindaklanjuti Tuntutan Menonaktifkan Kades dan 3 Aparatur

Baca juga: Ratusan Polisi Jaga Kelangsungan Demo Warga di Kantor Desa Mandiangin Timur

Bisa pula melalui jarum suntik, alat cukur, gunting kuku, alat tato, alat tindik, serta alat pribadi lainnya yang terinfeksi darah penderita.

(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved