Korban Pembunuhan Polisi Kalteng

Nasib Haryono Sopir Taksi Online yang Terseret Kasus Polisi Kalteng Bunuh Warga Banjarmasin Kalsel

Ini nasib Haryono, sopir taksi online Haryono yang terseret kasus polisi Kalteng bunuh warga Banjarmasin

|
Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
Sidah (32) istri dari Budiman Arisandi yang menjadi korban pencurian dengan kekerasan yang melibatkan oknum polisi di Polresta Palangkaraya. 

Korban, lanjutnya, memang sudah menjalani pekerjaan mengambil upah sebagai seorang supir dengan rutinitas mengantarkan barang-barang tersebut. 

"Jadi memang sudah rutin hampir setiap minggu berangkat selama beberapa hari mengantar barang ke Kalteng. Paling sering ke daerah Pangkalan Bun," ujar Sidah, saat ditemui Banjarmasinpost.co.id pada Selasa (17/12/2024). 

Kemudian pada Rabu (27/11/2024), korban sempat berkomunikasi dengan istri sekira pukul 11.00 Wita. 

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto. (Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi)

Waktu itu, Budiman menghubungi keluar dan mengatakan sedang istirahat di bawah pohon di daerah Km 38, Kasongan dan mau menuju Pangkalan Bun. Siapa sangka komunikasi yang dilakukan saat itu rupanya juga komunikasi terakhir antara korban dengan sang istri.

"Terakhir aktif WA nya sekitar pukul 12.30 Wita. Setelah itu sudah lost kontak hingga akhirnya ada kabar penemuan jenazah," katanya. 

Dikatakan Sidah, ia juga mendapat kabar dari pemilik mobil yang digunakan oleh sang suami maupun juga dari pihak kepolisian di Kalteng pada Sabtu (7/12/2024) pagi atau sehari setelah korban ditemukan. 

Setelah melihat foto jenazah yang beredar Sidah kemudian mengonfirmasi bahwa itu memang suaminya. 

Budiman merupakan tulang punggung keluarga, terlebih ada tiga anak yang masing-masing berusia 10 tahun, 8 tahun dan 6 tahun. 

"Almarhum orangnya sangat humoris," ujar Sidah.

Mirisnya lagi, keluarga Budiman Arisandi tidak ada yang menyaksikan prosesi pemakaman pria yang merupakan warga asal Banjarmasin ini untuk terakhir kalinya. Karena berhalangan pihak keluarga tak ada yang menghadiri pemakannya. 

Sidah mesti berjuang menghidupi tiga anaknya, setelah suaminya jadi korban kebrutalan aparat kepolisian.

Sementara itu saat DRP dengan Komisi III DPR RI, Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto menjelaskan, kronologi penembakan ini bermula pada Rabu (27/12/2024). 

Saat itu, Anton menyewa jasa saksi Haryono yang bekerja sebagai supir taksi online. Setelah tiba di TKP, Kecamatan Katingan Hilir, Katingan, Anton meminta saksi Haryono menghampiri korban Budiman Arisandi. 

Selanjutnya, Djoko menyebut, Anton mengajak korban naik ke mobil yang dikemudikan Haryono. Tujuannya, mengajak korban ke Pos Lantas 38 sekaligus meyakinkan korban bahwa ada pungli di pos tersebut. 

"Anton meminta korban masuk ke mobil lalu memerintahkan Haryono untuk kembali dan putar arah, pada posisi itulah Haryono mendengar suara letusan tembakan," ujar Djoko, Selasa (17/12/2024). 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved