Tenggelam di Haratai Loksado

Kadisporapar HSS Turut Berbelasungkawa, Imbau Wisatawan Taati Aturan Saat Berwisata Air di Loksado

Kepala Disporapar Kabupaten HSS, Efran, sampaikan duka cita mendalam atas kematian wisatawan asal Kapuas yang tenggelam di area Air Terjun Haratai.

Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
CAMAT LOKSADO UNTUK BPOST
Evakusi korban tenggelam di kawasan Air Terjun Haratai, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (21/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menyampaikan duka cita atas meninggalnya wisatawan asal Kapuas, Kalimantan Tengah, Akhmad Yusuf (19), saat berlibur di Air Terjun Haratai, Kecamatan Loksado, Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.

Korban tewas setelah terseret arus air di sekitar air terjun, saat hendak menolong temannya yang terlebih dulu terseret di tempat wisata di kawasan Loksado, Kabupaten HSS, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tersebut.

Kepala Disporapar HSS, Efran, mengatakan, pihaknya mendoakan semoga almarhum yang juga santri Alfalah Banjarbaru yang baru saja lulus tersebut mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT dan pihak keluarga diberi kesabaran dan keikhlasan.

Baca juga: Sempat Foto dengan Uwa Uwa, Ini Kronologis Warga Kapuas Tenggelam di Air Terjun Haratai Kalsel

Baca juga: Korban Tewas di Air Terjun Haratai Loksado Kabupaten HSS Dievakuasi ke Puskesmas Pakai Sepeda Motor

Belajar dari musibah ini, kata Efran, pihaknya mengimbau kepada wisatawan agar berhati-hati dan memerhatikan tanda peringatan di objek wisata.

Meskipun bisa berenang, jelasnya, namun kondisi di air terjun itu sangat beda dengan di kolam renang atau di sungai biasa.

Ada spot yang tak bisa diprediksi apakah aman atau tidak.

Baca juga: Korban Tewas di Air Terjun Haratai Losakado Kabupaten HSS Kalsel Merupakan Seorang Santri

Baca juga: BREAKING NEWS Wisatawan Asal Kapuas Tewas Tenggelam di Air Terjun Haratai Loksado Kabupaten HSS

“Untuk itu, kami tidak menganjurkan benang di dekat air terjun. Kalau sekadar bercebur di pinggiran yang jauh dari jatuhnya air,  mungkin masih aman. Lebih aman lagi hanya duduk santai di tempat yang fasilitasnya sudah disediakan, yaitu di gazebo, tetap bisa menikmati keindahan dan kesejukan di sekitar,” kata Efran.

Tak hanya di air terjun, peringatan juga berlaku untuk di tempat wisata air lainnya, baik yang pakai rakit bambu, perahu karet maupun tubing (ban besar), tetap taati aturan keselamatan.

“Kami mengimbau, untuk rafting, pengelola wajib sediakan jaket pelampung dan helm. Wisatawan juga wajib taat menggunakannya, demi keselamatan bersama,” imbaunya.

Baca juga: Jawab Keluhan Buruh, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Siap Usulkan Revisi Perda Ketenagakerjaan

Baca juga: Demo di Gedung DPRD Kalsel, Serikat Buruh Sawit Usulkan Perda Khusus

Baca juga: BREAKING NEWS Kawal Sidang Lanjutan Uji Formil UU Cipta Kerja, Buruh di Kalsel Gelar Unjuk Rasa

Diakui, saat ini sejumlah objek wisata di Kecamatan Loksado ramai dikunjungi pada saat musim liburan sekolah.

Terkait wisata di Air Terjun Haratai, kata Efran, pihak pengelola sudah menyampaikan imbauan secara lisan saat rombongan dan korban menuju air terjun.

Meskipun sudah ada papan peringatan secara tertulis untuk tidak berenang di dekat air terjun, peringatan secara lisan disampaikan kepada pengujung sebelum memasuki area air terjunnya.

Baca juga: Sertifikat Mengemudi Jadi Syarat Bikin SIM, Ini Tanggapan Lembaga Kursus di Kalimantan Selatan

Baca juga: Divonis 4 Tahun, Dokter Gadungan di Tapin Ajukan Banding

Apalagi, sebelumnya ada beberapa kasus serupa di salah satu wisata andalan tersebut.

Diakui pula bahwa saat ini sejumlah objek wisata di Kecamatan Loksado ramai dikunjungi musim liburan sekolah.

(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved