Fikrah
Pemilihan Seorang Raja
Gajah terpilih sebagai raja karena kecerdikan dan bahkan kekuatan fisiknya. (lihat Al Qira’ah al-Rasyidah, Abdul Fattah Shabri Beik, jilid 2, hal. 13
Mendengar jawaban kera semua pada tertawa.
Akhirnya terpilihlah gajah sebagai raja karena kecerdikan, kekuatan dan bahkan kekuatan fisiknya. (lihat Al Qira’ah al-Rasyidah, Abdul Fattah Shabri Beik, jilid 2, hal. 133 dst).
Gajahpun dinobatkan sebagai raja! Bisik-bisik merebak antar sesama, “Adakah raja terpilih akan mengayomi semua kepentingan rakyat? Lebih-lebih rakyat kecil yang sering terinjak dan diinjak oleh yang besar; ataukah dengan belalainya yang panjang nantinya ia hanya meraup apa saja untuk mengisi moncong dan perutnya? Dan bahkan dengan kakinya yang besar menginjak hewan-hewan kecil seperti semut. Wait and see.”
Tapi, dengarlah ayam jantan akan berkokok di setiap subuh hari, berdoa pada saat malaikat turun ke bumi, semoga raja terpilih akan diberikan kekuatan lahir dan batin untuk memimpin rakyat; dan para kodok bertasbih memuji Allah SWT semoga negeri ini dilimpahi berkah.
“Rakyat yang taat kepada Khaliq akan mendapat pemimpin yang jujur; sebaliknya pemimpin yang sujud dan tunduk kepada Allah SWT akan mendapatkan rakyat yang manut dan mudah diatur, sebaliknya …”. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.